15 Game Terburuk 2024: Dari Boring Sampai Rusak! Apakah Favoritmu Termasuk?

 



DGI Media - Tahun 2024 memang belum penuh dengan rilis besar seperti tahun lalu, tapi ada beberapa game luar biasa seperti Tekken 8 dan Elden Ring: Shadow of the Erdtree. Namun, sayangnya ada juga game-game yang gagal memenuhi ekspektasi, entah karena gameplay yang membosankan, teknis yang rusak, atau keputusan pengembangan yang membingungkan. Berikut adalah daftar 15 game terburuk tahun 2024 sejauh ini:


15. Pac-Man Mega Tunnel Battle: Chomp Champs



Meski Pac-Man 99 cukup sukses, Chomp Champs terasa seperti versi port dari Pac-Man Mega Tunnel Battle yang gagal di Google Stadia. Permainan ini menawarkan pengalaman yang sama, namun dengan antarmuka pengguna yang buruk, mode offline yang minim, musik yang hambar, dan pengalaman ranked yang buruk.

14. Graven

                                     


Sebagai penerus spiritual dari Hexen, Graven memiliki potensi besar. Namun, produk akhirnya kurang memuaskan dengan sistem sim yang tidak terasa kuat, mekanisme stamina yang terbatas, dan desain musuh yang membuat frustrasi. Ditambah lagi dengan bug dan glitch, beberapa bahkan menghentikan permainan sepenuhnya. 


13. Endless Ocean Luminous



Sebagai sekuel dari Endless Ocean: Adventures of the Deep, game ini gagal memberikan pengalaman eksplorasi bawah air yang relaks. Visual yang membosankan dan gameplay yang terpecah-pecah merusak potensi relaksasi yang seharusnya dihadirkan.

12. Alone in the Dark




Reboot dari franchise survival horror klasik ini gagal membawa pengalaman yang diharapkan. Dengan combat yang tidak terasa halus dan masalah teknis yang sangat banyak, termasuk audio bugs, game ini membuat para penggemar franchise lama kecewa.

11. Sker Ritual



Sebagai spin-off dari Maid of Sker, Sker Ritual mencoba menawarkan pengalaman first-person shooter berbasis ronde seperti Call of Duty Zombies. Namun, dengan UI, matchmaking, dan visual yang berantakan, serta glitch yang merusak, game ini terasa kosong dan ditinggalkan pemainnya.

10. Outpost: Infinity Siege



Tower defense dan FPS bisa menjadi kombinasi hebat, tapi Outpost: Infinity Siege terlalu tumpang tindih. AI yang buruk, desain peta yang membosankan, serta elemen rogue-like dan extraction shooter yang tidak berfungsi dengan baik membuat game ini terasa seperti upaya yang sia-sia.

9. Die by The Blade



Game fighting ini menawarkan combat yang kaku dengan gerakan yang lambat. Tidak ada kampanye atau mode ranked yang layak, sehingga gameplay-nya terasa monoton dan membosankan.

8. Undead Inc.



Sebagai game management bertema zombie, Undead Inc. penuh dengan bug, konten yang minim, crash, dan antarmuka yang buruk. Konsepnya menarik, tetapi eksekusinya jauh dari harapan.


7. Winter Survival (Early Access)



Meski masih dalam tahap early access, Winter Survival sudah terlihat bermasalah. Dunia yang kosong, UI crafting yang tidak intuitif, dan mekanisme pertempuran yang buruk membuat game ini sulit dinikmati.

6. Suicide Squad: Kill the Justice League



Game yang sudah dinantikan ini ternyata gagal memenuhi ekspektasi. Meskipun gameplay awalnya menjanjikan, kegiatan dunia terbuka yang diulang-ulang dan pertempuran bos yang buruk merusak pengalaman keseluruhan.

5. Skull and Bones



Setelah bertahun-tahun penundaan, Skull and Bones akhirnya dirilis tetapi malah mengecewakan. Aktivitas di dalam game monoton, aspek bajak lautnya terasa kosong, dan pengulangan gameplay membuat game ini gagal untuk bersinar.

4. Teenage Mutant Ninja Turtles Arcade: Wrath of the Mutants



Sebagai port dari game beat 'em up tahun 2017, game ini gagal memberikan pengalaman yang memuaskan. Kombat yang buruk, visual yang hambar, dan konten yang minim membuat game ini cepat terlupakan.

3. Bulletstorm VR



Bulletstorm adalah salah satu FPS yang paling menyenangkan, tetapi versi VR ini gagal total. Aiming yang buruk, performa yang rendah, dan banyaknya bug membuat game ini tidak layak dimainkan.

2. Taxi Life: A City Driving Simulator



Simulator ini dipenuhi dengan bug, kontrol yang buruk, dan AI yang tidak realistis. Untuk sebuah game simulator, game ini gagal total dalam memberikan pengalaman mengemudi yang memuaskan.

1. Jujutsu Kaisen: Cursed Clash



Sebagai game berdasarkan anime populer Jujutsu Kaisen, Cursed Clash tidak lebih dari upaya kasual untuk mengeruk keuntungan dari popularitas anime-nya. Gameplay yang dangkal, visual yang buruk, dan mode cerita yang jelek membuat game ini jadi bencana bagi para penggemarnya.

Cek breaking news dan berita pilihan langsung di ponselmu. Pilih channel favoritmu untuk akses berita di DGI Media lewat WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaoP2SVEquiOts6FdV0M. Jangan lupa, pastikan WhatsApp-mu sudah terpasang ya!

0 Komentar